Sabtu, 12 Oktober 2013

Akibat Dosa dan Durhaka



Al Hasan Al Basri berkata : “Tidaklah seorang hamba mendurkai Allah kecuali Allah juga akan menghinakannya”

Al Hasan juga berkata : “Mereka meremehkan Allah dan mendurhakainya, andaikan mereka memuliakan Allah, niscaya Allah akan menjaga mereka”

Abu Sulaiman Ad-Darniy berkata : “Barang siapa mensucikan diri, maka dia aka diberi kesucian itu, dan barang siapa mengotori diri, maka kotoran itu akan diberikan kepadanya. Barang siapa melakukan kebaikan pada malam harinya, maka dia diberi perlindungan pada siang harinya, dan barang siapa melakukan kebaikan pada siang harinya, maka dia diberi perlindungan pada malam harinya. Barang siapa mengabaikan Alah karena syahwat didalam hatinya, maka Allah berhak untuk menyiksa hatinya.

Nasehat Ibnu Mas'ud yang berharga



Dari Ibnu Mas’ud radliyallaahu ’anhu bahwasannya ia pernah berkata suatu saat ketika sedang duduk :

 إِنَّكُمْ فِي مَمَرِّ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ فِي آجَالٍ مَنْقُوصَةٍ ، وَأَعْمَالٍ مَحْفُوظَةٍ ، وَالْمَوْتُ يَأْتِي بَغْتَةً ، مَنْ زَرَعَ خَيْرًا فَيُوشِكُ أَنْ يَحْصُدَ رَغْبَةً ، وَمَنْ زَرَعَ شَرًّا فَيُوشِكُ أَنْ يَحْصُدَ نَدَامَةً ، لِكُلِّ زَارِعٍ مِثْلَ مَا زَرَعَ ، لا يَسْبِقُ بَطِيءٌ بِحَظِّهِ ، وَلا يُدْرِكُ حَرِيصٌ مَا لَمْ يُقَدَّرْ لَهُ ، فَمَنْ أُعْطِيَ خَيْرًا ، فَاللَّهُ أَعْطَاهُ ، وَمَنْ وُقِيَ شَرًّا فَاللَّهُ وَقَاهُ ، الْمُتَّقُونَ سَادَةٌ ، وَالْفُقَهَاءُ قَادَةٌ ، وَمُجَالَسَتُهُمْ زِيَادَةٌ .

Sesungguhnya kalian berada di tengah perjalanan malam dan siang, dalam ajal/usia yang selalu berkurang, dalam amal-amal yang selalu dalam penjagaan (Allah). Sedangkan maut senantiasa datang dengan tiba-tiba. Barangsiapa yang menanam kebaikan, niscaya ia akan menuai kebahagiaan. Dan barangsiapa yang menanam kejelekan, niscaya ia akan menuai penyesalan. Setiap orang yang menanam akan menuai hasil sebagaimana yang ia tanam. Seorang yang lambat tidaklah mendahului (orang lain) dengan keberuntungannya. Begitu juga seorang yang tamak tidaklah mendapatkan apa-apa yang tidak ditetapkan baginya. Barangsiapa yang diberikan kebaikan, maka Allah lah yang memberikan (kebaikan itu) kepadanya. Dan barangsiapa yang dijauhkan dari kejelekan, maka Allah lah yang menjauhkan (kejelekan ) itu darinya. Orang-orang yang bertaqwa itu adalah orang-orang yang mulia, dan para fuqahaa (ahli fiqh) para pembimbung umat. Adapun duduk bermajelis dengan mereka semua adalah keutamaan”

[Siyaru A’lamin-Nubalaa’ 1/497]