Kalau
kita mau memperhatikan sejenak, sungguh umat ini tengah tertimpa kelemahan,
kehinaan dan bencana yang membinasakan. Kebanyakan musibah dan ujian ini
disebabkan lalainya kaum muslimin terhadap sebab-sebab yang mendatangkan
bencana dan malapetaka. Allah berfirman :
وَمَآأَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُم
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka
adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri” (QS.As-Syuraa : 30)
Seandainya
umat Islam, seluruh kaum muslimin, baik laki-laki maupun perempuan beserta para
pemimpinnya kembali kepada ajaran Islam yang benar, mentadabburi kitabullah dan
sunnah Rasulullah, mengamalkan hukum-hukum dan hikmahnya, niscaya mereka akan
meraih pertolongan Allah atas
musuh-musuh mereka dan kejayaan Islam yang diidam-idamkan akan segera terwujud.
Rasulullah bersabda :
سَلَّطَ اللهُ عَلَيكُمْ ذُلاً, لاَ يَنْزِعُهُ عَنْكُمْ
حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ
“Allah akan menimpakan kehinaan
pada kalian yang kehinaan itu tidak akan dicabut sampai kalian mau kembali
kepada agama kalian (yang haq).” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shahihah: 11)
Dengan
demikian, satu-satunya jalan yang akan menghantarkan kita pada kemenangan
hanyalah kembali kepada agama Islam yang benar, kita akan mulia dan tiada
kemuliaan yang hakiki melainkan dengannya.
Umar
bin Khathab berkata : “ Kita adalah suatu kaum yang telah dimuliakan oleh Allah
ta’ala dengan Islam ini, apabila kita mencari kemuliaan pada selain Islam
niscaya kita akan disesatkan atau tersesat.”
Di
antara sebab-sebab untuk meraih kembali kejayaan Islam adalah :
1. Menegakkan tauhid, merealisasikan keimanan
serta beramal dengan amal shaleh.
Ini adalah sebab utama
agar kejayaan kaum muslimin kembali kepada mereka. Hanya dengan merealisasikan
tauhid yang benar dalam kehidupan sehari-hari, kita akan meraih kemenangan yang
dijanjikan oleh Allah. Mayoritas kaum muslimin mengira bahwa dengan banyaknya
personel yang terlatih lagi kuat, persenjataan yang canggih akan dicapai
kejayaan, namun hal ini bukanlah sebab utama. Sebab utama adalah kembali kepada
tauhid dan mendakwahkannya serta mengajarkannya kepada umat ini sehingga mereka
beragama sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah dan Rasul-Nya.
Allah berfirman:
وَعَدَ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي اْلأَرْضِ كَمَااسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن
قَبْلِهِمْ
“Dan Allah telah berjanji
kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang
saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi
sebagaimana sebagaimana orang-orang sebelum mereka.” (QS.An-Nur : 55)
Maka
kewajiban kaum muslimin saat ini adalah memperbaiki aqidah dan keimanan mereka,
sehingga kejayaan Islam akan mampu diraih sebagaimana yang terjadi pada
pendahulu mereka. Sungguh benar perkataan Imam Malik Rahimahullah: “Umat ini
tidak akan menjadi baik kecuali dengan (meniru) bagaimana generasi awalnya
menjadi baik.”.
Ya
! hanya mengikuti generasi awal umat ini, generasi terbaik, generasi yang
terjamin kemurnian aqidahnya, maka kita akan meraih kejayaan yang selama ini
kita nanti-nantikan. Coba tengok! apa yang menjadikan kaum muslimin memperoleh
kemenangan pada zaman Rasulullah? Apa yang menyebabkan kaum muslimin memperoleh
kemenangan sehingga bangsa Persia takluk dibawa bendera islam? Apa yang
mendasarinya? Tidak lain dan tidak bukan ialah merealisasikan dan menegakkan
kalimat tauhid La ilaha illaLlah.
2. Barangsiapa yang menolong agama Allah niscaya
Allah akan menolongnya.
Menolong
agama Allah adalah dengan cara menegakkan syariat-syariat-Nya, ittiba’
(meneladani) petunjuk Nabi-Nya shalallahu alai wa sallam, mewujudkan ubudiyah
(peribadatan) hanya kepada Allah semata, menjauhi kesyirikan, menghidupkan
sunnah-sunnah Nabi dan mematikan serta menumpas bid’ah-bid’ah dan
kerusakan-kerusakan lainnya, dengan cara amar ma’ruf nahi mungkar dan jihad fi
sabilillah.
Menolong agama Allah
adalah dengan mentaati Allah dan Rosul-Nya, melaksanakan segala apa yang
diperintahkan oleh Allah dan Rosul-Nya dan menjauhi segala apa yang dilarang
oleh keduanya.
Allah berfirman :
وَلَيَنصُرَنَّ اللهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللهَ لَقَوِيٌّ
عَزِيز
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang
menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa”. (QS.Al-Hajj:40)
Dan
barangsiapa yang diberi pertolongan oleh Allah, maka tiada seorang pun yang
dapat mengalahkannya. Musuh-musuh islam akan takluk dan tidak berkutik di
hadapan kaum muslimin disebabkan kaum muslimin menolong agama Allah maka Allah
menolong mereka.
3. Amar ma’ruf dan nahi munkar.
Yakni mengajak kepada
perbuatan yang ma’ruf yaitu semua hal yang diperintahkan oleh Allah dan
Rasul-Nya dan mencegah dari perkara yang munkar, yaitu segala hal yang dilarang
oleh Allah dan Rasul-Nya.
Jadi kaum muslimin harus
kembali kepada jalan ini, dengan amar ma’ruf dan nahi munkar kita akan menjadi
umat yang terbaik, umat yang jaya, sebagaimana firman Allah:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ
أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ
بِاللهِ
“Kalian adalah sebaik-baik
umat yang telah dikeluarkan untuk seluruh manusia kalian amar ma’ruf dan nahi
munkar serta beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)
Dalam ayat di atas
disebutkan bahwasannya syarat agar kita –kaum muslimin– menjadi umat terbaik
adalah mengerjakan amar ma’ruf, mengajak kepada kebaikan serta mencegah dari
terjadinya kemungkaran.
4. Kesabaran dan Ketaqwaan.
Allah
telah menjajikan kejayaan hanya kepada ahlinya, dan Dia menjadikan akibat yang
baik berupa pertolongan, kekuatan dan kejayaan serta mengalahkan tipu daya
musuh-musuhnya, yaitu diperuntukkan bagi orang yang bersabar dan bertaqwa
kepada-Nya. Allah berfirman :
وَإِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ
شَيْئًا إِنَّ اللهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
“Jika kamu bersabar dan
bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan
kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (QS.
Ali‘Imran: 120)
Ketahuilah!
Bahwasannya musuh kaum muslimin dari kaum kuffar, orang-orang musyrik dan para
penyembah hawa nafsu tidak akan mampu memberikan madhorot yang mencelakakan
mereka sedikitpun. Allah berfirman menceritakan tentang wasiat Nabi Musa kepada
kaumnya:
“Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah
pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; dipusakakan-Nya bumi ini kepada siapa
yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi
orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Al-A’raf :128)
Rasulullah shalallahu alai
wa sallam juga pernah bersabda :
وَأَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ وَأَنَّ الْفَرَجَ
مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Ketahuilah bahwa dalam
kesabaran terdapat kemenangan, dalam kesusahan terdapat kelapangan dan dalam
kesulitan terdapat kemudahan.” (HR. Ahmad,Al-Hakim, Abu Nu’aim dan ‘Abdu
Humaid. Dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah : 2382)
Ketahuilah wahai kaum
muslimin,
Perselisihan merupakan
sebab kelemahan dan kehinan
Seandainya umat ini
bersatu di atas kalimat tauhid, berpegang teguh dengan tali (agama) Allah,
berjihad dengan alquran dan dengan kekuatan melawan musuh-musuh Islam dan musuh
Allah , dalam rangka meninggikan kalimat-Nya dan mencurahkan peribadatan hanya
untuk Allah semata serta membasmi kesyirikan, niscaya Allah pasti akan menolong
mereka dan memberikan kejayaan. Allah Ta’ala berfirman :
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُو
“Dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai”. (QS.
Ali ‘Imran :103)
Hanya
dengan menegakkan tauhid dan berpegang teguh dengan tali agama Allahlah kaum
muslimin akan kembali meraih kejayaan.
وَأَطِيعُوا اللهَ وَرَسُولَهُ وَلاَتَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا
وَتَذْهَبَ رِيحُكُم
“Dan ta'atlah kepada Allah
dan Rasulnya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu
menjadi gentar dan hilang kekuatanmu.” (QS. Al-Anfal: 46)
Imam
Syabi’ berkata : “Tidaklah sebuah umat berselisih setelah Nabi mereka kecuali
ahli batil (musuh) akan mengalahkan ahli haq (kaum muslimin)”. (lihat Siyar
Alam Nubala’ (4/311) karya Dzahabi)
Rasulullah shalallahu alai
wa sallam bersabda :
وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا
“Dan jadilah hamba- hamba
Allah yang saling bersaudara“.(HR. Muslim no. 2564)
Dan ketahuilah persaudaraan seorang
muslim dengan muslim lainnya ibarat bangungan yang kokoh yang menguatkan satu
bagian dengan bagian yang lainnya.
Semoga Allah Ta’ala
memberikan taufiq dan petunjuk kepada kita untuk mengambil sebab-sebab
datangnya pertolongan atas orang yahudi dan nashara serta seluruh musuh-musuh
Islam, yang mana pada hari itu kaum mukminin bersuka cita akan pertolongan
Allah dan meraih kembali kejayaan Islam.
Wallahu a’lam bisshowab.
Disadur dari beberapa
makalah.
Hikmah Kejayaan Dipergilirkan
BalasHapus