Al-Imam Al-Hasan
Al-Bashri rahimahullah, berkata:
"Tidaklah dunia ini seluruhnya dari awal hingga akhirnya kecuali ibarat seseorang yang tertidur sejenak, kemudian bermimpi melihat sesuatu yang disenanginya, kemudian terbangun."
"Tidaklah dunia ini seluruhnya dari awal hingga akhirnya kecuali ibarat seseorang yang tertidur sejenak, kemudian bermimpi melihat sesuatu yang disenanginya, kemudian terbangun."
Makna tersebut diambil dari sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
"Tidaklah aku di dunia ini melainkan (hanya) seperti seorang musafir yang
berteduh di bawah pohon lalu beristirahat dan kemudian meninggalkannya (pohon
tersebut)." (HR. At-Tirmidzi no. 3277)
(Mawa'izh Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 170)
(Mawa'izh Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 170)
Al-Imam Sufyan
Ats-Tsauri rahimahullah, berkata:
"Beramaklah untuk duniamu sesuai keadaan tinggalmu di sana. Dan beramallah untuk akhiratmu sesuai kadar kekekalanmu di sana."
(Mawa'izh Lil Imam Sufyan Ats-Tsauri, hal. 49)
"Beramaklah untuk duniamu sesuai keadaan tinggalmu di sana. Dan beramallah untuk akhiratmu sesuai kadar kekekalanmu di sana."
(Mawa'izh Lil Imam Sufyan Ats-Tsauri, hal. 49)
Al-Imam Al-Fudhail bin
'Iyadh rahimahullah berkata:
"Seandainya dunia dengan seluruh isinya berada di bawah kekuasaanku, (sama sekali) tidak membuatku bangga. Dan andaikata seseorang merampas seluruhnya dari tanganku, akupun tidak akan mengejarnya, tidak pula bersedih hati karenanya."
(Mawa'izh Lil Imam Al-Fudhail bin 'Iyadh, hal. 117)
"Seandainya dunia dengan seluruh isinya berada di bawah kekuasaanku, (sama sekali) tidak membuatku bangga. Dan andaikata seseorang merampas seluruhnya dari tanganku, akupun tidak akan mengejarnya, tidak pula bersedih hati karenanya."
(Mawa'izh Lil Imam Al-Fudhail bin 'Iyadh, hal. 117)
http://atsarsalaf.wordpress.com
memang inilah dunia, :)
BalasHapusYup,, Memang hanya smntara baik itu kenikmatan maupun cobaan. Yang haqiqi hanya di akhirat nanti.
BalasHapuswww.CintaQuran.com