Imam Sufyan Ats Tsauri berkata : “Jika engkau mengajak kepada perbuatan ma’ruf, itu akan membuat kokoh pijakan kum muslimin, dan jika engkau mencegah perbuatan munkar, maka engkau telah membuat jengkel, celaka kaum munafikin”.
Sahabat Ali juga berkata : “Pertama kali yang dituntut dari perkara jihad yaitu jihad dengan menggunakan tangan, kemudian menggunakan lisan-lisan kalian, lalu jihad dengan menggunakan hati-hati kalian. Jika hati itu sudah tidak mengetahui perkara ma’ruf dan juga tidak mengingkari kemungkaran, maka akan menjadi terbalik, yang atas akan menjadi di bawah”.
Abu Darda berkata pula : “Sungguh ajaklah kepada perbuatan ma’ruf dan cegahlah dari perkara munkar, jika tidak kalian kerjakan, Allah akan menghukum kalian dengan dikuasai pemimpin dzolim yang tidak memuliakan orang tua di antara kalian dan tidak mengasihi anak-anak kalian.”
Sahabat Hudzaifah bin Yaman pernah ditanya tentang Mayat hidup, maka beliau menjawab : “Yaitu seorang yang tidak mengingkari kemungkaran dengan tangannya, tidak pula dengan lisannya, begitu juga dengan hatinya tidak mengkari kemunkaran”.
Adapun Ibnu Mas’ud menerangkan tentang mayat hidup beliau berkata : “Yaitu seorang yang tidak mengetahui perkara ma’ruf dan tidak juga mengingkari kemungkaran.”
Ismail bin Umar bertutur : “Barangsiapa yang meninggalkan perkara amar ma’ruf nahi mungkar karena takut kepada mahluk, maka akan dicabut kewibawaan dari darinya”.
Imam Sufyan Ats Tsauri berkata : “Jika engkau mengajak kepada perbuatan ma’ruf, itu akan membuat kokoh pijakan kum muslimin, dan jika engkau mencegah perbuatan munkar, maka engkau telah membuat jengkel, celaka kaum munafikin”.
BalasHapus"pijakan kum muslimin" mungkin yang benar pijakan kaum muslimin.